Hari ini mungkin adalah hari terbahagia untuk Riri. Seorang cewek yang pindah sekolah ke sekolah yang dari dulu udah jadi impiannya dan sekaligus orang yang dia suka ada di sekolah itu, SMAN 4 Bandung.
Hari ini dia pertama kali mulai belajar disekolah itu. Tanpa sepengetahuan Kevin, cowok yang dia suka. Riri ingin membuat Kevin terkejut dengan hal itu. Sayangnya semua tidak berjalan dengan baik dan hasilnya mengecewakan.
“Ternyata kita sekelas yaaa” ucap Riri pada Rida, teman di SMA yang dulu dan ikut pindah sekolah bersamanya.
“iyalah, kan gue yang minta hahaha” balas Rida.
“gaya banget dah lo, jleb aja. Gue tinggal di daerah sini juga nyasar lo hahaha” balas Riri.
Ketika itu karena kelas memang tidak ada guru, Riri dan Rida memutuskan untuk pergi ke toilet.
“temenin gue ke wc yuk, sekalian cari angin kita *tampang sok imut*” ajak Rida.
“Tampang lo biasa aja kali ga usah sok imut gitu, ga pantes! Hahaha. Yaudah ayo jalan” balas Riri.
Ternyata setelah sampai di toilet mereka melihat Kevin sedang berkumpul bersama teman-teman nya di kantin. Maka Riri dan Rida memutuskan untuk cepat-cepat pergi meninggalkan toilet sebelum Kevin melihat Riri, karena Riri berniat untuk memberikan kejutan kepada Kevin sepulang sekolah nanti dengan kepindahan dirinya di sekolah itu.
Beberapa jam kemudian. Saat bel pulang sekolah berbunyi~
Riri dan Rida cepat-cepat meninggalkan kelas dan pergi menuju kelas Kevin. Tapi Karena mereka sangat terburu-buru, mereka menanbrak seorang kakak kelas cewek yang sok eksis dan sok cantik.
“heh lo kalo jalan tuh pake mata. Punya mata ga sih lo?” ucap kaka kelas itu dengan nada kasar.
“iya maaf kak kita ga sengaja” balas Rida.
Karena Riri adalah anak yang cepat sekali emosi, akhirnya Riri membuat kejadian itu semakin kacau.
“eh ka gue itu jalan udah pake mata. Lo ga liat nih mata gue segede ini hah?! Lagian salah lo juga kenapa lagi jalan malah smsan.” Balas Riri dengan nada tegas.
“eh lo nyolot ye, anak pindahan aja belagu. Ngaca dong lo.” Balas kaka kelas itu.
“ngaca apa sih ka? Harusnya yang ngaca itu lo. Jadi kaka kelas suka banget ngejudge ade kelas nya. Nih ya kak, gue minta maaf!.” Balas Riri.
Karena perselisihan mereka, maka membuat siswa-siswi beramai-ramai melihat nya, Terutama Kevin.
“ada apaan sih? Rame banget. *kaget melihat Riri* loh kok kamu disini?” ucap Kevin kepada Riri.
“iya ka. Aku tadinya mau ngasih kejutan ke kaka eh malah ketauan nya sekarang, yaudah deh gagal *tampang melas*” balas Riri.
“udah-udah pada bubar” ucap seorang teman Kevin yang bernama Nico.
Dalam sekejam semua orang menghilang.
“de udah dulu ya, aku mau rapat buat besok pensi.” Ucap Kevin kepada riri yang kemudian langsung pergi meninggalkannya.
Riri terdiam, menahan tetesan air mata yang akan keluar dari mata nya.
Beberapa saat kemudian Rida pulang karena dia sudah dijemput oleh ayah nya. Tapi Riri masih disekolah karena dia akan berkumpul bersama teman-teman smp nya. Riri, Meydian, Khairani, Desmay, Ardiani, dan januaria berkumpul dikantin pada saat itu. Namun ketika sedang asik berbincang dengan teman-teman nya dan menikmati hidangan yang ada, Tampak dari kejauhan Kevin dan Vivi berjalan bersama, bergandengan tangan. Vivi adalah seorang cewek yang sebaya dengan Riri dan dulu nya mereka satu sekolah smp.
“yaelah,ini apalagi coba.” Ucap Riri dengan wajah sedih.
“sabar ri sabar. Lo saying dia kan, sabar dulu.” Balas meidyan.
“oke iya gue emang sayang dia. Ya tapi masa gue terus dibuat galau sama dia kaya gini. Batin woy.” Ucap Riri dengan nada kesal.
“mungkin Tuhan mau nguji seberapa besar rasa sayang lo ke dia Ri. Yang iklas aja oke.” Ucap khairani dengan tersenyum.
Pada keesokan harinya disekolah ada pensi. Rida tidak masuk karena sakit. Maka Riri bersama teman-teman nya kembali berkumpul.
Jam demi jam telah berlalu.
Ketika itu, ketika mereka sedang berbincang tentang masa lalu di smp. Riri memutuskan untuk mengambil CD yang berisi video tentang masa lalu di smp di kelas nya. Riri pun meninggalkan teman-teman nya sebentar untuk ke kelas.
Tapi ketika akan kembali ketempat teman-teman nya Riri melihat Kevin dan vivi sedang berbincang dan kelihatan bukan seperti perbincangan seorang teman, melainkan perbincangan seseorang kepada pacarnya.
Pecah air mata Riri, hati terasa mati, jiwa terasa telah tiada.
“de kamu…...” Ucap Kevin kepada riri dengan gugup.
“ka, kaka masih inget sama Cd ini? Cd tentang kita ka. Semua tentang kita!.” Balas Riri sambil menangis.
“Kaka sayang sama vivi de, maaf banget.” Balas Kevin dengan pelan nya.
“ iya ka. Aku bahagia kalo kaka bahagia, walaupun bukan sama aku ya ka. Aku sayang kaka.” Balas riri sambil meninggalkan Kevin dan vivi.
Ketika Kevin ingin mengejar Riri, Vivi memaksa Kevin untuk tidak mengejar nya. Maka pada saat itu Riri berlari dengan cepatnya meninggalkan mereka berdua.
“ri lo kenapa? Kok nangis sih?” Tanya desmay.
“gapapa, tadi kelilipan terus kekucek gitu.” Balas Riri.
“jangan bohong ri, itu keliatan kaya abis nangis.” Balas lagi Ardiani.
“beneran ri lo gapapa? Kalo lo kenapa-kenapa kita mau batalin nama lo ikut pensi.” Tanya januaria dengan serius.
“hah? Gue ikut pensi? Mau ngapain gue? Bengong di atas panggung gitu? Gamau gamau.” Balas Riri dengan wajah tegang.
“yah kan udah terlanjur didaftarin ri. Udah gapapa elah.” Balas desmay dengan memaksa.
Ketika Riri bertekad untuk tidak mengisi acara pensi, tiba-tiba terdengar nama Riri dipanggil untuk segera naik ke panggung. Riri tetap tidak ingin naik ke panggung hingga akhirnya semua orang yang ada disana mengatakan “maju … maju … maju…” .
Akhirnya karena ketidaksabaraan teman-teman nya, maka riri di tarik naik ke panggung oleh teman-teman nya. Dan mau tidak mau Riri harus menampilkan sesuatu.
Namun ketika semua mata tertuju pada Riri. Seolah-olah dengan menggunakan sihir, mata ratusan orang itu pindah tertuju pada Kevin yang tiba-tiba naik ke atas panggung. Kevin mengambil sebuah Microfone dan mengatakan “aku sayang vivi. Maaf aku udah ngecewain Riri. Vivi, kamu cewek yang ada di hati aku.”.
Sungguh itu ucapan yang bear-benar membuat semua orang tersontak kaget mendengarnya.
Riri terdiam, merunduk, meneteskan air mata.
Karena semua orang telah mengetahui cerita antara Riri, Kevin, dan Vivi maka ketika itu juga semua oaring tersontak mengatakan “Riri….riri…..riri”. Entah siapa yang memulai mengatakan itu, tapi Riri merasa lebih baik setelah mendengar itu.
Akhirnya Kevin turun dari panggung. Lalu Riri melanjutkan penampilan nya dengan bernyanyi, walaupun masih diiringin dengan tangisan. Semua tentang kita, lagu yang dinyanyikan oleh Riri. Entah lagi-lagi sihir atau apa, semua orang terharu mendengarnya.
Riri menangis, gemetar tangannya, tertusuk hatinya. Lagu itu adalah lagu kenangan bersama Kevin. Hampir satu tahun mereka bersama. Tapi semua kandas begitu saja, hilang cinta Kevin untuknya hanya karena sifat kelabilan Kevin. Di sela-sela lagu Riri mengatakan sesuatu.
“Aku cuma manusia biasa, ga sempurna, ga cantik. Tapi aku punya rasa sayang yang tulus dan ga perlu balasan. Selama ini mungkin kamu ga sadar akan kesabaran aku saat bersama kamu. Aku emang banyak kekurangan, banyak perbedaan. Aku sadar! Tapi emangnya cinta butuh persamaan? Engga juga kan. Justru dengan adanya perbedaan cinta bisa saling melengkapi. Tapi aku tau diri kok, aku sabar dan terus mengatakan bahwa ini semua cobaan dari Tuhan. Aku menyayangi mu entah sampai kapan. I always waiting you can love me.”
Riri mengatakan itu diakhiri oleh senyuman manis yang sebenarnya adalah hampa.
Setelah dia selesai bernyanyi dan ingin turun dari panggung, dia tiba-tiba terjatuh, pingsan!
Pada saat itu juga Riri dibawa keruang UKS. Karena di ruang UKS ada seorang dokter yang akan memeriksanya, maka teman-teman nya keluar dari ruangan itu.
Dan ketika Riri terbangun…
“apa kamu tentang penyakit mu?” Tanya dokter dengan serius.
“engga tau dok, saya piker saya cuma kelelahan” balas Riri disertai dengan senyuman kecil.
“sakit mu parah. Apa kamu tidak pernah merasakan nya?” balas dokter.
“saya sakit apa?” Riri bertanya dengan serius.
“kamu ini mengalami gelaja-gejala orang yang sakit tumor, tapi mungkin tumor ini kecil dan harus segera ditangani karena berada di otakmu.” Jawab dokter
“ga mungkinlah dok, saya Cuma kelelahan aja” Riri menjawab dengan tegas lalu meninggalkan ruangan tersebut.
Beberapa hari kemudian setelah dia mendengar tentang penyakitnya, Riri selalu memikirkan hal itu bahkan Riri selalu diam, tidak banyak cakap dan tingkah. Padahal dia selalu ceria, tidak pernah diam.
Suatu ketika dia memeriksakan dirinya tentang penyakit itu, ternyata hal itu benar! Sungguh terpuruk Riri pada saat itu. Tak ada satu orang pun yang tau mengenai hal itu termasuk orang tua nya.
Hampir sebulan dia merasakan sakit itu, sakit kepala yang benar-benar sakit dan bisa membuat orang ingin mengakhiri hidupnya pada saat itu juga.
Karena biaya pengobatan yang dia tanggung sendiri, tabungan nya habis untuk menebus obat yang biaya nya bisa terbilang mahal.
Kian hari Riri semakin lemah. Rambutnya mulai berontokan. Dan seseorang yang dia sayangi yaitu Kevin tak ada di sampingnya, padahal Riri selalu berusaha ada untuknya.
“Kevin pasti sibuk dengan vivi, sampae-sampe dia ga pernah hubungin aku” ucap Riri.
Terkadang Riri lebih memilih mati dari pada harus melihat Kevin bersama vivi. Bermesraan, tertawa, bercanda disekolah. Padahal Riri tau bahwa Vivi adalah perempuan yang tidak baik. Ia memiliki banyak kekasih, bukan hanya Kevin.
Saat disekolah
“ Lo kenapa Ri? Kok pucet banget!!” Tanya Khairani kepada Riri
“ Ga apa-apa, gue belum sarapan tadi pagi. Slow aja sob” balas Riri dengan senyuman.
“ Ri, lo kenapa ga ngasih tau Kevin Tentang kejelekan Vivi?” Tanya Desmay dengan serius.
“Gue ga mau kebahagian dia. Dia bahagia gue juga seneng kok.” Balas Riri.
“ Dia itu lebih baik sama lo bukan sama Vivi, kita aja deh yg ngasih tau Kevin!” ucap ardiani dengan emosi.
“ Apa pernah lo ngerasa begitu bahagia ketika seseorang yang lo sayangi bahagia, tersenyum walaupun dengan cewek lain? Itu yang gue rasain. Emang sakit, tapi coba lo liat senyum Kevin. Dia kelihatan sangat bahagia bersama dengannya. Terkadang kita harus berkorban untuk orang yg kita sayangi, walau perasaan yg dirasa seperti telah mati.” Balas Riri dengan tangisan yg diiring dengan senyuman.
Ketika itu…
dimalam yang sunyi, disaat semua orang terlelap, disaat semua aktivitas terhenti.
Riri terbangun, menangis, merintih kesakitan, membelai rambut yg ketika ditarik lepas dari kulit kepala, perlahan darah keluar dari hidungnya.
“ Tuhan, bila memang ini jalan mu, aku ikhlas.” Ucapnya sambil menangis.
Ketika itu juga, Riri mengmbil selembar kertas dan sebuah pulpen. Lalu dia menuliskan surat untuk Kevin.
“aku bahagia melihatmu tersenyum bersamanya, memang perih tapi ketika senyum mu muncul aku bahagia dan ikut tersenyum. Apa kaka masih ingat besok adalah tepat satu tahun kita kenal? Aku berharap kaka masih mengingatnya, 22112010.
Aku ingat pada janji ku untuk setia sama kaka sampai kaka lulus SMA. Aku sampai saat ini masih menepati janji itu. Aku terus berdoa dari kejauhan adag kaka selalu bahagia, selalu menemani kaka ketika sepi menghampiri kaka. Cari dan lihat bintang yang paling terang ketika kaka sedang membutuhkan aku.
Aku berharap kaka ngerasain seberapa sayang aku ke kaka sampai saat ini. Bila esok ketika kaka baca surat ini, kaka jangan pernah ngeluarin air mata. Air mata itu akan membuat ku tersiksa di alam yang berbeda.
Kaka juga harus janji kalo kaka bakalan terus giat belajar, biar cita-cita kaka bisa kecapai.
Janji ya ka? J
Aku selalu ada untuk kaka walaupun aku sama kaka udah berbeda tempat hidup.
Akusayangkaka:* “
Itulah surat yang ditulis oleh Riri. Pecah sudah bendungan air matanya.
“Tuhan, tolong jaga setiap orang yang aku sayangi dan menyayangi aku. Ayah ibuku, teman-teman ku, dan semua yang aku pernah aku kenal dan mengenal aku. Jaga juga musuh ku Tuhan, dia tak tau jika dia salah.”
Riri terdiam, merunduk, jatuh dari kursi yang ia duduki, tergeletak di lantai yang dingin, dan tanpa ada orang yang mengetahui.
Keesokan hari nya saat di sekolah Kevin mencari Riri. Kevin telah mengetahui kejelekan dari Vivid an ingin kembali bersama Riri karena memang Riri lah wanita yang terbaik untuk nya.
“eh Riri kemana?” Tanya Kevin kepada teman-teman Riri yang sedang berkumpul di kantin.
“lo ga tau? Lo sadar ga seberapa sakitnya Riri saat lo sama vivi?” balas januaria dengan penuh emosi.
“apa? Riri kenapa?” Tanya Kevin dengan wajah ketakutan.
“Riri udah dari sebulan yang lalu kena tumor otak. Ga ada yang tau itu selain dia sendiri. Dan sekarang dia Cuma ninggalin surat ini buat lo. Penyesalan udah ga ada guna nya Vin.” Balas Ardiani dengan menangis.
Kevin membaca surat itu, menyesal dan menangis.
Satu tahun kemudian….
Hari itu adalah hari pengumuman kelulusan untuk angkatan Kevin. Karena OSIS dan MPK pada hari itu mengikuti acara tersebut, maka teman-teman Riri yang selaku OSIS dating ke acara tersebut.
Dan ketika teman-teman Riri menghampiri Kevin untuk memberikan ucapan selamat atas kelulusan nya, tampak dari kejauhan terlihat seorang perempuan yang mirip sekali dengan Riri. Dan ternyata perempuan itu menghampiri Kevin serta teman-teman Riri.
“Hai, masih inget sama gue?” ucap cewek itu sambil tersenyum.
“Riri?” balas Kevin dengan sangat terkejut nya.
“iya ini aku. Riri yang dulu ada dihidup kalian.” Balas Riri dengan senyuman bahagia.
“tapi…tapi lo kan udah…..” jawab meidyan dengan wajah kaget.
“udah apa? Meninggal? Waktu itu gue ga meninggal tapi gue pergi keluar kota buat berobat. Dan sekarang gue sembuh.” Riri menjawab dengan senang nya.
“kamu serius?.” Tanya Kevin dengan wajah yang penuh keseriusan.
“iya kaka, ini aku Riri.” Balas Riri disertai dengan senyuman kecil.
Karena Kevin sangat bahagia dengan kejadian itu, maka pada saat itu juga Kevin memeluk Riri dan mengatakan
“Jangan pernah buat aku merasa kehilangan kamu lagi *sambil tersenyum*.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar